http://madinatulilmi.com/
Masyarakat dibuat geger dengan penayangan film 2012, yang dikira merupakan kisah tentang Kiamat. Yang sebenamya hanyalah kisah tentang akhir penanggalan suku Maya dan ramalan akan terjadinya kerusakan di bumi. Sudah jelas bahwa yang tahu hari akhir atau Kiamat itu hanyalah Allah.
Kiamat tidak akan langsung terjadi, melainkan ada tanda-tandanya. Diantara tanda-tanda kecil Kiamat sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam berbagai sabdanya adalah, banyak orang mengaku sebagai nabi, hilangnya amanat, banyaknya penguasa zhalim, minuman keras merajalela dan dianggap halal, banyak pembunuhan, banyak kemusyrikan, banyak gempa bumi, orang hina mendapat kedudukan terhormat, wanita-wanita berpakaian tetapi pada hakikatnya telanjang, dan lain-lain.
Selain tanda-tanda kecil Kiamat, masih ada lagi tanda-tanda besar, seperti datangnya AI-Mahdi, datangnya Dajjal, turunnya AI-Masih, dan lain-lain. Waktunya sangat panjang. Sekarang baru masuk pada fase tanda-tanda kecil Kiamat, itu pun masih belum seluruhnya dan belum menunjukkan tingkat kegawatan.
Kiamat kecil, misalnya bencana alam atau kematian, kita semua telah menyaksikannya. Namun kiamat kubra, yang selanjutnya kita sebut Kiamat, yakni hancumya alam secara total, mudah-mudahan kita tak mengalaminya. Sabda Nabi SAW, “Seburuk-buruk manusia adalah yang merasakan atau hidup saat terjadinya Kiamat.” (Shahih Bukhan).
Di hari itu sudah tak tersisa seorang muslim pun di muka bumi. Mereka sebelumnya telah diwafatkan dengan berembusnya angin sejuk.
Rasul SAW bersabda, “Tiada akan datang hari Kiamat selama di bumi masih ada (muslim) yang menyeru nama Allah.” (Shahih Muslim). Begitu pula sabda Rasul yang lain, `Tiada akan menimpa Kiamat selama masih ada orang yang menyebut asma Allah (dari kaum muslimin).” (Shahih Muslim).
Sebenarnya tanda-tanda kecil Kiamat dimulai dengan terutusnya Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah nabiyus sa’ah (nabi saat munculnya Kiamat). Menurut tafsir AI-Qurthubi, awal tanda Kiamat adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW dan wafatnya. Karena beliau sebagai nabi terakhir. Tak ada di antara beliau dan hari Kiamat seorang nabi pun.
Nabi SAW bersabda, “Aku telah diutus sebagai nabi, aku dan hari Kiamat seperti ini.” Saat mengatakan itu, beliau menunjuk pada dua jari-jarinya, lalu memanjangkannya (HR Bukhari).
Sabda lainnya, “Aku menghitung adanya enam perkara di depan hari Kiamat. Di antaranya ialah kematianku (Di hadits lain disebutkan Penaklukan Baitul Maqdis dan ‘… adanya kernatian dalam jumlah besar yang menimpamu seperti layaknya kambing yang mati mendadak karena suatu penyakit’).” (HR Bukhari).
Tersebarnya Fitnah
Tanda lainnya adalah tersebarnya fitnah. Pengertian “fitnah” di sini meliputi malapetaka, ujian, dan cobaan. Selanjut nya istilah ini sering digunakan pada perkara-perkara yang mendatangkan cobaan. Penggunaan ini disebakan perkaraperkara semcam itu dibenci atau harus dihindari, seperti dosa, kufur, pembunuhan, kebakaran, dan lain-lain. Dimulai dengan terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan, Perang Jamal (Unta), Perang Shiffin, Perang Hurrah antara penduduk Madinah dan Yazid bin Mu’awiyah, dan pendapat bahwa Al-Quran itu makhluk.
Nabi bersabda, “Sesungguhnya sebelum terjadinya hari Kiamat akan timbul berbagai fitnah, bagaikan sepotong malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seorang masih beriman, tetapi pada sore harinya telah menjadi kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih balk daripada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada yang beriari. Karena itu pecahkan kekerasanmu, potonglah tali busurmu, dan pukulkanlah pedangmu ke batu (yakni jangan kamu gunakan untuk melukai atau membunuh manusia). Jika salah seorang di antara kalian terlibat dalam urusan (fitnah) itu, hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil).” (HR Ahmad).
Kebanyakan fitnah itu berasal dari arah timur, tempat terbitnya tanduk setan. Menurut data sejarah, fitnah dari timur Madinah yaitu munculnya kaum Khawarij, Syi’ah, Rafidhah, Bathiniyah, Qadariyah, Jahmiyah, Mu’tazilah. Juga Majusi, Zoraster, Manawiah, AI-Oadaniyah, AlBahaiyyah, dan doktrin-doktrin lain, seperti komunis.
Di antara fitnah yang besar adalah mengikuti tata kehidupan dan tradisi orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sungguh telah ada sebagian kaum muslimin yang mengikuti tata kehidupan dan tradisi kaum kufar in!, menyerupai mereka, berakhlaq dan bertingkah laku seperti mereka, serta merasa kagum dan terpesona terhadap orang-orang kafir ini. Ini merupakan kenyataan dari apa yang disabdakan Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah.
Nabi bersabda, `Tidak datang Kiamat sehingga umatku mengambil tata kehidupan orang-orang sebelum mereka sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, seperti orang-orang Persi dan Rum (versi lain Yahudi dan Nasrani)?”
Nabi menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Bukhari).
Sedang dalam riwayat Muslim disebutkan, “Kamu akan mengikuti tata kehidupan orang-orang sebelum kami sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta; sehingga seandainya mereka memasuki lubang biawak, niscaya kamu juga mengikutinya.”
Munculnya Pembohong-pembohong Besar
Fenomena lainnya adalah munculnya pembohong-pembohong besar. Dan puncaknya, ada di antara kaum muslimin yang terjerumus mengaku sebagai nabi. “Tidak akan datang Kiamat sehingga dibangkitkan pembohong-pembohong besar yang jumlahnya mendekati tiga puluh orang, masing-masing mengaku sebagai utusan Allah.” (HR Bukhari).
Fenomena nabi palsu dimulai dengan munculnya Musailamah Al-Kadzdzab di zaman Rasulullah SAW, dan Ahmad Ghulam Ahmad di zaman modern, sedang di Indonesia ada juga beberapa orang yang mengaku nabi.
Hilangnya Amanah
Lenyapnya amanah termasuk salah satu tanda kecil Kiamat. Nabi bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan, tunggulah kedatangan hari Kiamat.”
Abu Hurairah bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakan itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah datangnya hari Kiamat.” (HR Bukhari).
Kebodohan Merajalela
Setelah amanah lenyap, berikutnya ilmu dihilangkan dan kebodohan merajalela. Ti antara tanda-tanda akan datangnya Kiamat ialah dihilangkannya ilmu (tentang ad-din, agama) dan tetapnya kejahilan.” (HR Bukhari).
Maksud hadits ini, dijelaskan oleh Rasulullah, “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (tentang ad-adin) dengan serta merta dari hamba-Nya, tetapi Dia mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Apabila tidak ada orang yang alim (mengerti tentang addin), orang-orang pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang jahil, lantas mereka ditanya, kemudian memberikan fatwa tanpa berdasarkan ilmu, sehingga mereka sendiri sesat dan menyesatkan.”
Masyarakat yang tanpa ilmu akan melahirkan diktator yang zhalim, begitu juga aparat-aparat yang mendukungnya. “Besok pada akhir zaman akan muncul orang-orang lelaki dari kalangan umat ini membawa cemeti (lambang senjata) seperti (cemeti) seekor sapi, pada pagi dan petang hari mereka selalu dalam kemurkaan dan kebencian Allah.” (HR Ahmad).
Karena pemimpinnya senang pada kezhaliman, masyarakatnya pun banyak yang bermaksiat. Di antaranya merajalelanya perzinaan, pembunuhan, penyakit bakhil, riba, minum minuman keras, dan lain-lain.
Masjid Megah Sekadar Kebanggaan
Masyarakat dan penguasa membangun bangunan yang megah-megah. Pernah Rasulullah memancing tanya kepada Malaikat Jibril kapan datangnya Kiamat.
“(Aku sendiri tidak tahu), tetapi aku akan memberitahukan kepadamu tandatandanya.” Lalu Malaikat Jibril menyebutkan antara lain, “Apabila penggembalapenggembala ternak sudah berlombalomba dalam membuat bangunan (rumah dan sebagainya), itu termasuk tanda-tanda telah dekatnya hari Kiamat.”
Kaum muslimin tidak hanya mendirikan bangunan-bangunan umum yang megah, melainkan juga masjid-masjid yang megah, namun mereka tidak mau meramaikan masjid dengan ibadah. Jadi masjid yang megah itu hanya dijadikan bangga-banggaan.
‘Tidak akan datang Kiamat sehingga manusia bermegah-megah dalam membangun masjid.” (HR Ahmad). Ti antara tanda-tanda telah dekatnya Kiamat ialah orang-orang bermegah-megahan dalam membangun masjid.” (HR An-Nasa’i).
HambaPerempuan Melahirkan Tuannya
Suatu waktu, Nabi bersabda, “Dan akan saya beri tahukan kepadamu tandatanda hari Kiamat itu, ialah apabila budak perempuan melahirkan tuannya.” (HR Bukhari).
Banyak yang tidak paham tentang hal ini. Muncul empat pendapat. Pertama, kaum muslimin memiliki budak perempuan, dan anaknya akan menjadi tuan bagi ibunya. Kedua, para tuan menjual budak ibu (yang melahirkan anak-anaknya), kemudian anaknya membeli budak ibu itu karena tidak tahu. Ketiga, dalam arti majasi, kiasan, banyak anak durhaka yang memperbudak ibu kandungnya sendiri. Keempat, budak-budak perempuan yang menjadi ibu dari anak-anak majikannya, yang pengertiannya sekarang statusnya seperti istri simpanan atau gundik.
Terlalu Sibuk dengan Urusan Duniawi
Kita sekarang sering mengatakan, waktu begitu singkat. Nabi bersabda, “Tidak akan datang Kiamat sehingga waktu semakin berdekatan (semakin singkat). Setahun seperti sebulan, sebulan seperti sepekan, sepekan seperti sehari, sehari seperti sejam, dan sejam seperti hanya sekejap.” (HR Ahmad, Imam Bukhari).
Hadits di atas ditafsirkan macammacam. Ada yang mengatakan, manusia terlalu sibuk dengan urusan-urusan duniawi, sehingga dirasakan waktu begitu sempit. Ada yang berpendapat, karena sedikitnya barakah.
Binatang yang Berbicara
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Seekor srigala datang kepada penggembala kambing, lalu ia menerkam seekor kambing, lantas penggembala itu merebutnya hingga lepas darinya.
Kemudian srigala itu duduk dan memasukkan ekornya di antara kedua pahanya hingga menempel di perutnya, seraya berkata, `Engkau sengaja merebut rizqi yang diberikan Allah kepadaku hingga terlepas dariku.’
Kemudian lelaki itu berkata, ‘Demi Allah, aku tidak pernah melihat peristiwa seperti pada hari ini, yaitu ada srigala yang dapat berbicara.’
Srigala itu menimpali, ‘Yang lebih mengherankan lagi daripada ini ialah ada lelaki di tengah pepohonan kurma yang berada di antara dua bidang tanah yang tak berpasir, yang memberitahukan kepadamu tentang sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi sesudahmu, padahal dia itu seorang Yahudi.’
Lalu lelaki itu datang kepada Nabi SAW, menceritakan peristiwa itu.
Kemudian Nabi membenarkan seraya bersabda, ‘Benar (peristiwa itu). Demi Allah, yang diriku ada di dalam kekuasaan-Nya, tidak akan datang hari Kiamat sehingga ada binatang buas yang berkata kepada manusia, dan tali gantungan cemeti dan tali sandal seseorang berkata kepadanya, dan pahanya memberitahukan kepadanya apa yang diperbuat keluarganya sesudah kepergiannya’.” (HR Ahmad).